Ester adalah salah
satu dari kelas senyawa organik yang sangat berguna yang sering dijumpai di
alam. Senyawa Ester umumnya memiliki bau dan rasa enak. Ester merupakan senyawa
turunan karboksilat dimana satu atom H pada COOH diganti dengan gugus alkil
(-R) atau aril (-Ar), sehingga pada tata nama menurut IUPAC gugus alkil disebut
lebih dahulu.
Dengan
demikian rumus umum ester adalah:
1. PEMBUATAN ESTER
Ester
dibuat dengan mereaksikan alkohol atau fenol dengan asam karboksilat. Fenol
yaitu senyawa organik dimana gugus -OH langsung terikat pada cincin benzena.
Reaksi pembuatan ester disebut esterifikasi dan reaksi yang terjadi disebut reaksi esterifikasi Fischer.
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversibel yang sangat lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCl) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat. Pola umum dalam pembuatan ini dinyatakan dengan persamaan berikut:
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversibel yang sangat lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCl) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat. Pola umum dalam pembuatan ini dinyatakan dengan persamaan berikut:
RCOOH
+ R1OH ↔ RCOOR1 +
H2O
Dalam
reaksi esterifikasi, ion H+ dari
H2SO4 berperan
dalam pembentukan ester dan juga berperan dalam reaksi sebaliknya yakni
hidrolisis ester. Sesuai dengan hukum aksi massa, untuk memperoleh rendemen
ester yang tinggi maka kesetimbangan harus bergeser ke arah pembentukkan ester.
Laju
reaksi esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung pada halangan sterik
dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Dengan bertambahnya halangan sterik di
dalam zat antara, laju pembentukkan ester akan menurun. Dengan demikian
rendemen ester akan berkurang.
Esterifikasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah struktur molekul dari
alkohol, suhu dan konsentrasi reaktan maupun katalis. Kereaktifan alkohol
terhadap esterifikasi: CH3OH > alkohol primer > alkohol
sekunder > alkohol tersier
Kereaktifan
asam karboksilat terhadap esterifikasi : HCOOH > CH3COOH > RCH2COOH
> R2CHCOOH > R3CCOOH
Selain
dibuat dari asam karboksilat, ester juga dapat diperoleh dengan cara
mereaksikan suatu klorida asam atau suatu anhidrida asam dengan alkohol atau
fenol. Reaksi pembuatan ester dari klorida asam dan anhidrida asam mengikuti
pola umum reaksi berikut.
Klorida asam
RCOCl
+ R1OH → RCOOR1 +
HCl
RCOCl
+ ArOH → RCOOAr + HCl
Anhidrida asam
(RCO)2O
+ R1OH → RCOOR1 +
RCOOH
(RCO)2O
+ ArOH → RCOOAr + RCOOH
2. REAKSI-REAKSI ESTER
a. Reaksi hidrolisis
Reaksi
hidrolisis ester dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat dan alkohol,
namun bila reaksi hidrolisis dilangsungkan dalam suasana basa diperoleh garam
karboksilat dan alkohol. Hidrolisis ester dengan basa disebut reaksi Penyabunan
(Saponifikasi).
b. Reaksi dengan Amonia
Produk
reaksi antara ester dengan amonia adalah suatu amida dan suatu alkohol. Contoh :
reaksi antara etil asetat dengan amonia menghasilkan asetamida dan etanol.
CH3COOC2H5 + NH3 → CH3CONH2 + C2H5OH
c. Transesterifikasi
Jika
suatu ester direaksikan dengan suatu alkohol maka akan diperoleh ester baru dan
alkohol baru. Reaksi ini disebut reaksi transesterifikasi yang dapat
berlangsung dalam suasana asam dan basa mengikuti pola umum berikut ini.
RCOOR1 + R”OH ↔ RCOOR” + R1OH
Reaksi
diatas disebut transesterifikasi karena terjadi pertukaran antara gugus alkil
dalam –OR1 pada ester
dengan gugus alkil dalam ikatan R”O.
Contoh
reaksi antara suatu trigliserida dengan metanol.
d. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Reaksi
antara suatu ester dengan pereaksi Grignard merupakan cara istimewa dalam
pembuatan alkohol tersier. Pola umum dari reaksi ini adalah sebagai berikut.
Bila
keton yang diperoleh di atas direaksikan lebih lanjut dengan R’’MgX maka pada
akhirnya diperoleh suatu alkohol terseir menurut persamaan reaksi berikut ini.
e. Reduksi
Reduksi ester dengan katalis tembaga (II) oksida dan tembaga (II) kromat akan
menghasilkan alkohol primer.
3. SIFAT FISIKA DAN KEGUNAAN ESTER
Ester
yang memiliki 3 sampai 5 atom karbon dapat larut dalam air dan selebihnya tidak
larut dalam air. Ester merupakan kelompok senyawa organik yang memiliki aroma
yang wangi seperti bunga dan buah sehingga banyak digunakan sebagai pengharum
(essence), sari rasa dalam industri makanan dan minuman. Ester yang digunakan
biasanya yang berwujud cair pada suhu dan kamar.
Titik
leleh dan titik didih ester lebih rendah dibanding asam karboksilat dan alkohol
asamnya. Hal ini disebabkan dalam ester tidak terbentuk ikatan hidrogen
antarmolekulnya sedangkan pada alkohol dan asam karboksilat terjadi ikatan
hidrogen antarmolekulnya. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan titik
leleh dan titik didih alkohol asalnya lebih tinggi.
PERMASALAHAN:
Dalam reaksi esterifikasi, reaksi yang berlangsung sangat lambat jadi
diperlukan katalis asam untuk dapat mempercepat kesetimbangan agar reaksi
berlangsung cepat. Mengapa katalis yang digunakan adalah asam yaitu asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida
(HCl) yang berupa asam kuat bukan
asam lemah dan apakah ada katalis lain yang dapat digunakan selain asam dalam
reaksi esterifikasi ?
selain itu dari artikel diatas agar dapat dihasilkan ester dalam jumlah yang banyak atau tinggi pada reaksi esterifikasi maka kesetimbangan harus bergeser kearah pembentukan ester, maka apa yang dapat dilakukan untuk mencapai keadaan tersebut?
selain itu dari artikel diatas agar dapat dihasilkan ester dalam jumlah yang banyak atau tinggi pada reaksi esterifikasi maka kesetimbangan harus bergeser kearah pembentukan ester, maka apa yang dapat dilakukan untuk mencapai keadaan tersebut?
saya mencoba menjawab permasalahan anda yang pertama :
BalasHapusmenurut sumber yang saya ketahui,
Pada proses esterifikasi katalis yang banyak digunakan
pada awalnya adalah H2SO4, HF, H3PO4 dan RSO3H, PTSA (asam kuat). alasan digunakannya katalis asam kuat pada proses esterifikasi adalah katalis ini merupakan katalis homogen asam donor proton dalam pelarut organik.dikarenakan katalis ini sebagai sumer proton untuk terjadi protonasi terhadap atom oksigen pada gugus karbonil,sehingga atom karbon lebih mudah menangkap pasangan pasangan elektron oksigen dari alcohol sementara untuk HCL tidak dapat mendonorkan 2 proton pada saat mekanisme esterifikasi.
Hanya saja, katalis-katalis homogen tersebut bersifat
korosif, beracun dan sulit untuk dipisahkan dari produk. Oleh karena itu, dicoba dilakukan penggantian katalis homogen asam dengan katalis padat (katalis heterogen), seperti dengan zeolit, alumina ataupun resin pengganti ion, yang saat ini merupakan satu-satunya yang telah digunakan secara komersial. Namun resin pengganti ion ini kurang memiliki kekuatan mekanik dan stabilitas termal, sehingga mudah terdeaktivasi dan karenanya pemakaiannya terbatas.
semoga membantu :)
menurut salah satu sumber yang saya baca, Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversibel yang sangat lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCl) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat. jadi, dapat diambil kesimpulan katalis tersebut hanya untuk mempercepat reaksi dan mungkin saja pada reaksi esterifikasi ini dapat menggunakan katalis yang lain kecuali asam.
BalasHapussemoga dapat membantu
Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang kedua..
BalasHapusmenurut sumber yang saya baca, Dalam reaksi esterifikasi, ion H+ dari H2SO4 berperan dalam pembentukan ester dan juga berperan dalam reaksi sebaliknya yakni hidrolisis ester. Sesuai dengan hukum aksi massa, untuk memperoleh rendemen ester yang tinggi maka kesetimbangan harus bergeser ke arah pembentukkan ester. Untuk mencapai keadaan ini dapat ditempuh dengan cara:
a. Salah satu pereaksi digunakan secara berlebih. Biasanya alkohol dibuat berlebih karena murah dan mudah diperoleh.
b. Membuang salah satu produk dari dalam campuran reaksi
karena asam kuat mampu mengikat air (higroskopis), maka untuk reaksi esterifikasi setimbang yang menghasilkan air, asam kuat dapat menggeser arah reaksi ke kanan (ke arah produk), sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih banyak dan untuk membuat reaksi esterifikasi ke arah pembentuan ester dapat di lakukan dengan menambahkan asam karboksilat berlebih.untuk katalis selain asam kuat dalam pembentukan ester,saya belum menemukannya.
BalasHapus