STRUKTUR
DAN IKATAN
Amida paling sederhana
adalah turunan dari amonia dimana satu atom hidrogen telah digantikan oleh gugus
asil. Pada umumnya amida direpresentasikan sebagai RC (O) NH2. Amida
dapat berasal dari amina primer (R'NH2) dengan rumus RC (O) NHR '.
Amida juga umumnya berasal dari amina sekunder (R'RNH) dengan rumus RC (O)
NR'R. Amida biasanya dianggap sebagai turunan dari asam karboksilat di mana
gugus hidroksil telah digantikan oleh amina atau amonia.
Sifat - sifat Fisika
Kepolaran molekul senyawa turunan asam karboksilat yang
disebabkan oleh adanaya gugus karbonil (-C-), sangat berpengaruh terhadap
sifat-sifat fisiknya (titik didih,titik lebur dan kelarutan), untuk senyawa amida, ternyata harga titik
didihnya cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antar
molekulnya. Titik leleh amida tergolong tinggi untuk ukuran molekul karena
mereka dapat membentuk ikatan hidrogen. Atom hidrogen dalam gugus NH2
cukup positif untuk membentuk ikatan hidrogen dengan pasangan elektron mandiri
pada atom oksigen dari molekul lain.Seperti yang kita lihat, ada banyak ikatan
hidrogen yang dapat dibentuk. Setiap molekul memiliki dua atom hidrogen
sedikit positif dan dua pasang elektron bebas pada atom oksigen.Ikatan
hidrogen ini memerlukan jumlah energi yang besar untuk memutuskannya. Oleh
sebab itu titik leleh dari senyawa-senyawa amida cukup tinggi.
Gambar 13 Ikatan
hidrogen pada amida
Dalam mempelajari sifat-sifat kimia masing-masing
kelompok turunan asam karboksilat, terlebih dahulu harus dipahami. Ciri-ciri
umum reaksinya seperti yang di uraikan di bawah ini :
Keberadaan gugus karbonil dalam turunan asam karboksilat
sangat menentukan kereaktifan dalam reaksinya, walaupun gugus karbonil tersebut
tidak mengalami perubahan.
Gugus asil ( R-C=O ) menyebabakan turunan asam
karboksilat mudah mengalami substitusi nukleofilik. Dalam substitusi ini,
atom/gugus yang berkaitan dengan gugus asil digantikan oleh gugus lain yang
bersifat basa. Pola umum reaksi substitusi nukleofilik tersebut dituliskan
dengan persamaan reaksi
Pembuatan amida
Senyawa
amida dapat disintesis melalui beberapa cara antara lain :
1. Dehidrasi garam amonium melalui pemanasan atau destilasi.
CH3CO2NH4
→CH3CONH2 + H2O
Senyawa asetamida dapat diperoleh dengan destilasi
fraksinasi amonium asetat. Asam asetat biasanya ditambahkan sebelum pemanasan
untuk menekan hidrolisis amonium asetat. Asam asetat dan air dapat dihilangkan
dengan cara destilasi lambat.
2 . Pemanasan asam dengan urea
CH3COOH + NH2CONH2→
CH3CONH2 + CO2 + NH3
Reaksi ini terjadi
pada 1200C, asam karbamat yang terbentuk terdekomposisi menjadi karbondioksida
dan ammoniak. Garam amonium juga bereaksi dengan urea pada temperatur diatas
120 0C yang akan menghasilkan amida.
3. Reaksi antara ammoniak pekat dengan ester
Proses ini disebut dengan ammonolisis ester. Jika amida
yang terbentuk larut dalam air maka dapat diisolasi secara destilasi.
Contohnya:
CH3COOC2H5 +
NH3 →CH3CONH2 + C2H5OH
4. Hidrolisis dari senyawa nitril
Senyawa nitril dilarutkan dalam konsentrasi asam klorida
pada suhu 400C dan sedikit demi sedikit diteteskan kedalam air.
HIDROLISIS AMIDA
Secara teknis,
hidrolisis adalah reaksi dengan air. Itulah yang terjadi ketika amida dihidrolisis
(dengan adanya asam encer seperti asam klorida encer, asam ini
bertindak sebagai katalis untuk reaksi antara amida dan air).
a.Hidrolisis dalam kondisi asam
Jika ethanamide dipanaskan dengan cairan
asam (seperti asam klorida), asam etanoat terbentuk bersama dengan ion amonium.
Jadi, jika kita menggunakan asam klorida, larutan akhir akan mengandung amonium
klorida dan asam etanoat.
CH3CONH2 + H2O + HCl → CH3COOH + NH4+Cl-
b.Hidrolisis dalam
kondisi alkali
Jika ethanamide dipanaskan dengan
larutan natrium hidroksida, gas amonia akan lepas dan kita hanya
mendapatkan larutan yang mengandung natrium etanoat.
CH3CONH2 + NaOH → CH3COONa + NH3
Kegunaan senyawa amida
Adapun
beberapa kegunaan senyawa amida adalah :
1. Senyawa amida jenuh rantai panjang dipakai intermediet
dalam produksi textil tahan air tipe Zelan atau Velan.
2.
Sebagai bahan baku setengah jadi (intermediate raw material) untuk
peroduksi fatty nitril dan fatty amina.
3.
Amida dapat digunakan untuk identifikasi asam yang berbentuk cair.
4. Amida dapat digunakan untuk sintesis nilon.
5.
Memperbaiki sifat-sifat dari tinta yaitu membantu slip, mengurangi block dan tack.
PERMASALAHAN:
1. Dari artikel diatas, amida dapat dihidrolisis dalam suasana asam dan alkalis(basa), yang jadi permasalahan disini dapatkah amida dihidrolisis dalam suasana netral?
2. Amida dapat disintesis melalui beberapa cara, salah satunya adalah Pemanasan asam dengan urea dimana pada reaksinya diperlukan temperatur sebesar 120˚C atau lebih mengapa demikian, bagaimana pengaruh terhadap reaksi jika temperaturnya tidak tercapai?
1. Dari artikel diatas, amida dapat dihidrolisis dalam suasana asam dan alkalis(basa), yang jadi permasalahan disini dapatkah amida dihidrolisis dalam suasana netral?
2. Amida dapat disintesis melalui beberapa cara, salah satunya adalah Pemanasan asam dengan urea dimana pada reaksinya diperlukan temperatur sebesar 120˚C atau lebih mengapa demikian, bagaimana pengaruh terhadap reaksi jika temperaturnya tidak tercapai?
saudari ayu saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 >,<
BalasHapuspada sintesis amida dengan pemanasan asam dengan urea memang di perlukan temperatur 120˚C , karena pada literatur yang saya baca asam karbamat yang terbentuk terdekomposisi menjadi
karbondioksida dan ammoniak terjadi pada temperatur 120˚C, selain itu Garam amonium juga bereaksi dengan urea pada temperatur
diatas 120˚C yang akan menghasilkan amida. sehingga dari pernyataan tersebut dapat di perjelas, dalam sintesis asam dan urea memang di butuhkan temperatur 120˚C. menurut saya dengan suhu yang tinggi maka sintesi untuk membentuk amida akan lebih cepat dan mudah terbentuk di bandingkan dengan menggunakan suhu yang rendah. selain itu bisa jadi seorang yang telah mengadakan penelitian sintesis tersebut memang mendapatkan amida pda suhu 120˚C.
menurut literatur yang saya baca bahwa hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−) melalui suatu proses kimia. yang artinya reaksi hidrolisis terjadi dalam suasana asam maupun basa . tidak bisa dalam suasana netral.
BalasHapusdengan suhu yang tinggi maka sintesi untuk membentuk amida akan lebih cepat dan mudah terbentuk di bandingkan dengan menggunakan suhu yang rendah. selain itu bisa jadi seorang yang telah mengadakan penelitian sintesis tersebut memang mendapatkan amida pda suhu 120˚C.
menurut literatur yang saya baca,pada suhu yang rendah maka sintesi membentuk amida akan sulit,sedangakn pada suhu yang tinggi maka sintesi untuk membentuk amida akan lebih mudah atau lebih cepat. dan bisa jadi memang kalau seseorang yang telah mengadakan penelitian sintesis tersebut memang mendapatkan amida pada suhu 120˚C.
BalasHapusmenurut literatur, hidrolisis merupakan komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Jadi, untuk suasana netral tidak dapat terhidrolisis karena berasal dari asam kuat dan basa kuat yang tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH-.
BalasHapusTerima kasih